PENDAKIAN GUNUNG SINDORO VIA KLEDUNG (12-15 APRIL 2013)

Gunung Sindoro memiliki ketinggian 3.153 Mdpl, secara administratif terletak di kabupaten Wonosobo dan Temanggung, Jawa Tengah dan secara geografis terletak antara 8.8 LS dan 111.05 BT. Gunung Sindoro merupakan kembaran Gunung Sumbing. Ke dua gunung tersebut terletak saling bersebelahan dan dipisahkan oleh jalan raya, seperti halnya gunung Merapi dengan gunung Merbabu. Gunung Sindoro dan Sumbing bila dilihat dari kejauhan hampir terlihat sama namun sebenarnya berbeda, puncak Sindoro berbentuk parabola sedangkan puncak Sumbing berbentuk bergerigi. Nama Sindoro berasal dari kata Sindoro yang berarti semerbak, bau harum bunga Edelweiss. Gunung Sindoro termasuk jenis gunung stratovolcano, berbentuk seperti kerucut dan memiliki kawah atau kaldera.

Gambar

Pendakian Gunung Sindoro via Kledung dilaksanakan pada hari Jum’at-Minggu, tanggal 12-14 April 2013. Yang ikut berpartisipasi dalam pendakian yakni Budi, Fauzi, Faiz, Niken, Syeila, dan Watik. Perjalanan di mulai pukul 13.40, kami berangkat dari Sekre MEPA-UNS menuju depan Kampus UNS, dari Kampus UNS kami naik Bis Rukun Sayur arah Terminal Tirtonadi dengan biaya Rp. 3000/orang. Tiba di Terminal Tirtonadi pukul 13.55, lalu pukul 14.15 dilanjutkan naik Bis EKA jurusan Solo-Magelang dengan biaya Rp. 20.000/orang, turun di Terminal Magelang pukul 17.45. Kemudian kami naik Bis Cebong Jaya jurusan Magelang-Wonosobo pukul 17.50, dengan biaya Rp. 12.000/6, lalu kami turun di Lapangan Kledung pukul 19.50, untuk menuju basecamp ambil arah utara. Jalur pendakian Kledung terletak di Dusun Kledung, Desa Reco, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Dulu basecamp pendakian terletak tidak terlalu dekat dengan jalan raya Parakan-Wonosobo, namun sekarang dipindah dekat dengan Balai Pertemuan Warga yang letaknya hanya 10 m dari jalan raya. Basecamp Sindoro dikelola oleh para pemuda dusun Kledung yang juga merupakan kelompok Pecinta Alam, dengan nama GRASINDO (Gabungan Remaja Sindoro). Sesampainya di Basecamp kami mengurus retribusi  pendakian terlebih dahulu dengan biaya Rp. 3000/orang,  kemudian dilanjutkan dengan istirahat, karena pendakian baru akan kami mulai esok hari.

GambarBasecamp Sindoro

Pendakian dimulai pukul 07.40, kami bermaksud mendirikan camp di padang edelweiss yang letaknya tidak jauh dari puncak Sindoro. Dari basecamp kami berjalan kearah utara, lalu akan menemuai pertigaan, ambil arah kanan, kemudian kami akan menemui bekas basecamp Sindoro yang lama, kemudian kami ambil arah utara, terus saja ikuti jalan sampai menemui ladang sayuran warga. Dari sini trek pendakian berupa jalan makadam dengan area berupa ladang sayuran. Sampai di Pos 1 (Sibajing) pukul 08.50, yang berupa pangkalan ojek para warga, bila ada pendaki yang sudah turun gunung maka dapat menyewa jasa ojek sampai ke Basecamp dengan biaya Rp. 10.000/orang.

Gambar

Jalur Makadam Sebelum POS 1

Dari POS 1 vegetasi mulai berubah dengan didominasi pohon Pinus atau Casuarina cunninghamiana dan semak-semak belukar. Trek berupa tanah dan apabila hujan akan sangat licin dan bila musim kemarau akan berdebu saat kita daki. Disepanjang perjalanan kami dapat menemui tempat-tempat terbuka untuk mendirikan tenda dan beristirahat. Di perjalanan kami melewati lembah atau cerukan dan melewati jembatan dari kayu yang dibawahnya ada sungai kering. Kami sampai di POS 2 (Cawang) pukul 10.21, tempatnya tidak terlalu luas namun datar dan bisa untuk camp 2-3 tenda.

Gambar

POS 1

Perjalanan dari POS 2 berlanjut pukul 10.35, vegetasi berubah dengan didominasi pohon-pohon besar dan rapat serta semak-semak belukar hingga kami tidak bisa melihat jauh kedepan apa yang akan kami lalui. Trek yang kami lewati berupa tanah berbatu, terjal dan menanjak. Saat perjalanan kami melewati batu besar yang menjulang tinggi seperti tembok rumah. Pukul 12.10 kita sampai di POS 3 (Seroto), tempatnya cukup luas, datar, dan muat untuk mendirikan 5-6 tenda. Di sini kami manfaatkan untuk beristirahat sejenak dan sholat. Sayang sekali, karena tertutup kabut kami tidak dapat melihat pemandangan gunung Sumbing disebelah selatan kami.

Gambar

Gambar

POS 2

Dari POS 3, pukul 13.10 perjalanan berlanjut, trek yang kami lewati berupa trek tanah yang menanjak, vegetasi berupa semak-semak dan pepohonan yang tingginya kurang lebih 2-3 meter. Dua puncak bayangan telah kami lewati hingga sampai dikawasan pepohonan lamtoro atau Leucaena glauca. Dari kawasan pepohonan lamtoro trek mulai berubah lagi, berupa bebatuan terjal yang tersusun alami seperti tangga, dan vegetasi juga berubah menjadi padang rumput dengan bentang alam bebatuan besar. Kami melewati beberapa puncak bayangan lagi lalu sampai dikawasan padang Edelweiss atau Leontopodium alpinum. Saat kami sampai  di padang Edelweiss, bunga Edelweiss belum mekar karena belum musimnya dan jumlah pohonnya tidak begitu banyak serta petunjuk jalan yang tidak jelas, kami mengira belum sampai dipadang Edelweiss yang sebenarnya, maka perjalanan dilanjutkan dan ternyata kami sampai dipuncak Sindoro, pada pukul 18.00.

Gambar

Gambar

Gambar

POS 3

Karena alasan keamanan agar tidak terlalu terkena angin dan bahaya belerang yang dikeluarkan oleh kawah Sindoro, maka kami putuskan untuk turun dari puncak dan mendirikan tenda di padang Edelweiss yang telah kami lewati tadi yang letaknya tidak jauh dari puncak Sindoro. Karena tidak ada tempat datar dan luas untuk mendirikan tenda dan karena hari pun sudah malam kami mencari tempat seadanya, agak sempit dan tidak begitu datar namun cukup muat untuk 1 tenda dome. Pukul 18.15 kami mendirikan dome lalu istirahat dan kami putuskan untuk “Summit Attack” pada keesokan harinya.

Gambar

Pukul 07.30 kami “Summit Attack”, barang-barang kami tinggalkan di dalam dome.

Gambar

Gambar

Gambar

Dan kami pun sampai di Puncak Gunung Sindoro pukul 07.45

Gambar

Puncak Sindoro

Kemudian packing dan dilanjutkan turun gunung pukul 08.35, disepanjang perjalanan menuju POS 3 kami manfaatkan untuk memunguti sampah an organik yang berserakan. Sampai di POS 3 pukul 10.35, begitu banyak sampah menumpuk, langsung saja kami memasukkannya kedalam trashbag, begitu disayangkan alam seindah ini dikotori oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Perjalanan dari POS 3 berlanjut pukul 10.45, kami sampai di basecamp pukul 15.00. Dari Basecamp Sindoro untuk pulang ke Solo kami mempergunakan rute transportasi yang sama. Yakni pukul 15.45 kita dari Kledung menuju Magelang, dengan naik Bis Dicky Putra dengan biaya Rp. 10.000/orang. Sampai di Terminal Magelang pukul 17.25, dan pukul 17.35 kami dari Magelang menuju Solo naik Bis EKA dengan biaya Rp. 20.000/orang. Sampai di Tirtonadi pukul 21.30, kemudian pukul 21.35 kami carter mobil dengan biaya Rp. 5.000/orang, sampai di Kampus UNS pukul 22.00.

Rangkuman dan Saran :

  • Gunung Sindoro adalah gunung yang tidak memiliki mata air, sumber air hanya ada di kawah Sindoro itupun hanya ada bila musim penghujan, sangat berbahaya untuk mengambil air dikawah, karena asap belerang yang beracun dan treck untuk menuruni kawah juga curam. Maka saya sarankan untuk membawa persediaan air yang lebih atau dengan mengisinya dibasecamp pendakian.
  • Di musim kemarau jalur pendakian digunung Sindoro akan sangat terasa panas dan bedebu, dan apabila melakukan pendakian di musim penghujan jalur pendakian akan sangat licin. Dan juga treck pendakian yang berbatu, saya sarankan supaya menggunakan sepatu dan lebih berhati-hati dalam melangkah, karena bebatuan akan sangat licin bila didaki saat hujan.
  • Saat sampai puncak, dimohon tidak menuruni kawah karena aktivitas vulkanik gunung Sindoro sedang meningkat akhir-akhir bulan ini karena bahaya gas belerang, yang apabila terhirup terlalu banyak akan menyebabkan kematian.
  • Nomor HP Basecamp Sindoro via Kledung : 081328096081
    Treck Waktu Lama Keterangan
    Kampus UNS-Tirtonadi 13.40-13.55 15’ Bis Rukun Sayur dari depan Kampus UNS-Tirtonadi, Rp. 3.000/orang.
    Tirtonadi-Magelang 14.15-17.45 4 jam Bis EKA dari Tirtonadi-Magelang, Rp. 20.000/orang.
    Magelang-Kledung 17.50-19.50 2 jam Bis Cebong Jaya dari Magelang-Kledung, Rp.12.000/orang.
    TOTAL   6 jam, 15’ Rp. 205.000
    Basecamp-POS 1 07.40-08.50 1 jam, 10’ Track landai, vegetasi ladang perkebunan
    POS 1-POS 2 08.50-10.21 1 jam, 31’ Track landai, vegetasi pinus & semak, rapat
    POS 2-POS 3 10.35-12.10 1 jam, 35’ Track curam, vegetasi pohon besar & semak, rapat
    POS 3-Padang Edelweiss 13.10-17.45 4 jam, 35’ Track curam, vegetasi padang rumput, renggang
    Padang Edelweiss-Puncak 07.30-07.45           15’ Track curam, vegetasi edelweiss, renggang
    TOTAL (naik)   9 jam, 6’
    Puncak-Padang Edeweiss 07.55-08.05           10’ Perjalanan Turun
    Padang Edelweiss-POS 3 08.35-10.35 3 jam ——-“——-
    POS 3-Basecamp 10.45-15.00 4 jam, 15’ ——-“——-
    TOTAL (turun)   7 jam, 25’  
           
    Kledung-Magelang 15.45-17.25 1 jam, 40’ Bis Dicky Putra dari Kledung-Magelang, Rp. 10.000/orang
    Magelang-Tirtonadi 17.35-21.30 3 jam, 55’ Bis EKA dari Magelang-Tirtonadi, Rp. 20.000/orang
    Tirtonadi-Kampus UNS 21.35-22.00            25’ Carter Mobil dari Tirtonadi-Kampus UNS, Rp. 5.000/orang
    TOTAL   6 Jam Rp. 210.000

6 thoughts on “PENDAKIAN GUNUNG SINDORO VIA KLEDUNG (12-15 APRIL 2013)

  1. Wow…keren, appreciate utk MEPA UNS saya sangat senang jika suatu saat dpt trecking bareng kalian, pencinta alam sejati….yg dg ikhlas memungut sampah yg ditinggalkan para pendaki sebelumnya.

    Buat para pendaki lainnya, biasakan kantong sampah dimasukkan ke dlm item wajib yg hrs disiapkan sebelum mendaki, sbg tempat sampah kita , yg kita bawa turun kembali. Satu lagi stop pelecehan thd sindoro, dg tdk mencoret2 batu, pohon dll….klo bukan kita para pencinta alam, pendaki gunung, siapa lagi yg dpt menjaga kelestariannya…..salam lestari

    Like

Leave a comment