Latihan alam tahun ini, divisi RC memilih tebing Kalipancur di Salatiga sebagai destinasinya. Alasan dipilihnya tebing ini adalah karena jenis batuan yang berbeda dari tebing yang biasanya kami gunakan untuk latihan yaitu batuan kapur. Sementara tebing Kalipancur jenis batuannya adalah andesit. Memang sedikit licin, tapi itulah yang menarik yang menjadi tantangan tersendiri untuk dihadapi. Selain itu obyek wisata air terjun di kawasan ini juga menarik perhatian kami.
Sebelum melakukan perjalanan, persiapan sangat diperlukan untuk menunjang perjalanan yang aman dan nyaman. Persiapan yang perlu dilakukan berupa packing alat untuk pemanjatan artificial, tenda dome, bahan-bahan makanan untuk dua hari, alat masak dan makan, kotak pertolongan pertama, dan keperluan logistik lain. Persiapan ini dilakukan di sekretariat MEPA-UNS dan dilakukan sejak hari Jumat karena banyak hal yang harus disiapkan dan mengingat banyaknya peserta yang ikut.
Peserta yang ikut adalah:
- Sarah Sayekti MEPA 15.011
- Gilbert WHS MEPA 13.006
- Rohmad Sapto U MEPA 15.010
- Desi Indah W MEPA 16.002
- Susianti K MEPA 16.009
- Dhita Amalia R MEPA 13.001
- Agustina S MEPA 17.001
- Maryani MEPA 17.003
- Sofitasari MEPA 17.004
- Sofian Aji MEPA 16.007
- Hasan (dari MASSENCA)
Perjalanan dimulai dari hari Sabtu pukul 16.45. Setelah semua pesiapan beres dan tak lupa berdoa, kami langsung berangkat menuju lokasi dengan mengendarai sepeda motor. Rute yang ditempuh dari UNS ke Boyolali ke Salatiga dan belok kiri di perempatan Salatiga Semarang, kemudian lurus dan belok kanan ketika sudah menemui jalan alternative ke Grabak, setelah itu masuk terus sampai ketemu gapura Kalipancur. Waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 3 jam setengah.
Sesampainya di lokasi malam itu, kami kemudian mendirikan dome di tempat parkeir dekat pintu masuk retribusi obyek wisata. Setelah beres-beres, memasak dan makan malam kami, akhirnya kami tidur agak larut malam. Udara yang dingin sedikit membuat tidak nyaman saat akan tidur. Tapi untungnya kami telah menyiapkan baju-baju hangat dan sleeping bag.
Tibalah pagi hari yang sejuk dan sangat tenang. Kami bangun dengan semangat membara untuk menaklukkan tebing yang terjal pagi ini. Setelah makan dan packing kembali barang-barang, kami langsung turun menuju tebing. Akan tetapi kami tidak meninggalkan dome di tempat prarkir atas penjagaan petugas retribusi. Eits, sudah pasti ada retribusi masuknya, per orang Rp. 3.000 ditambah dengan biaya prarkir per motor Rp. 2.000.
Continue reading “LATIHAN ALAM ROCK CLIMBING DI TEBING KALIPANCUR SALATIGA Sabtu-Minggu, 3-4 Maret 2018” →